Monday, December 8, 2008

Malang Punya Batik Malangan…



Batik memang sudah dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Batik sangat melekat pada budaya Indonesia. Batik pula yang menjadi tradisi bangsa Indonesia sejak jaman nenek moyang dan menjadi kebanggaan kita hingga saat ini. Kain batik yang sempat diklaim milik pihak lain sekarang ini mulai kembali diperebutkan oleh masyarakat Indonesia. Saat ini Indonesia-pun mulai gencar melakukan berbagi cara untuk melestari kembali kain batik yang memang asli khas Indonesia.

Dan seiring perjalanan waktu, batik di Indonesia mulai bervariasi. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki cirri khas batiknya masing-masing dan batik mempunyai jenis yang sangat beragam. Antara lain adalah batik Solo, Batik Pekalongan, Batik Madura, dan Batik Kalimantan. Oleh karena itu, Kota Malang juga tidak mau tertinggal dalam usaha pelestarian batik. Bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Malang pada Selasa (01/04/2008) yang lalu , Kota Malang mendapatkan kado istimewa berupa salah satu penambahan identitas yang menjadi ciri khas Kota Malang yaitu Batik Malang.

Dwi Cahyono, salah satu anggota tim pembuat Batik Malang Batik Malang mengatakan bahwa awalnya batik tersebut merupakan hasil lomba batik yang diselenggarakan oleh PKK Kota Malang. Melalui lomba itu diharapkan akan ditemukan desain batik khas Malang. Atau mungkin ditemukannya kembali desain batik Malangan, jika memang telah ada.Selanjutnya hasil lomba itu dikembangkan sampai menjadi hasil akhir seperti saat ini. Minimal ada tiga perameter yang akan dijadikan acuan dalam penilaian terhadap desain dari peserta lomba. Pertama, adanya keterkaitan budaya dan tradisi. Kedua keserasian dan kesatuan elemen desain, terakhir kreativitas. Berdasarkan hasil rembugan dengan pakar budaya Malang, lanjut Heri desain batik harus mencerminkan Malang yang kental dengan tradisi sejarah. Terdapat minimal dua kerajaan besar yang pernah berdiri di Malang yakni Kenjuruan dan Singosari.
Bukan hanya itu, saat ini kerajinan keramik dan batik khas Malang, yang dibikin oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), telah berhasil dipamerkan di pameran internasional Perth Royal Show, Australia, pada 29 September hingga 6 Oktober yang lalu. Hal ini merupakan salah satu bentuk usaha Kota Malang dalam mengembangan potensi seni dan budaya yang ada di Kota Malang hingga ke manca negara. Sekalipun keramik Malang masih kalah bersaing dengan keramik China di pasar dunia, kata Soegiantoro, pihaknya tetap optimistis akan mampu menembus pasar internasional, karena keramik Malang memiliki ciri khas dan spesifikasi unik yang tidak dimiliki oleh keramik negara-negara lain. Lanjutnya, keramik asli Malang memiliki karakter natural dan gaya tropis yang cukup kuat serta dibuat dengan metode handmade. Diharapkan, katanya lagi, keramik itu mampu menarik minat para pengunjung dan, lebih jauh lagi, meningkatkan penjualan ke luar negeri (ekspor). (taa)

2 comments:

  1. Wah,menarik..penasaran motifnya seperti apa,trus gmana cara dapatin batik malangannya?

    ReplyDelete
  2. salam sukses. malang memang kota yang indah

    ReplyDelete